Binjai

HEADLINE NEWS

Sek Lur Madras Hulu : Tidak Ada Pihak Kopi Petik Menyerahkan Satu Paket Ganja Temuan Pengunjung

By On 4/29/2025

MEDAN// DeteksiNusantara. Com. Sekretaris Lurah (Sek Lur) Madras Hulu, Medan Polonia Umar Dani, membantah keras dan menyatakan bahwa pihak Kopi Petik tidak ada menyerahkan ke Kelurahan Madras Hulu terkait satu paket diduga Narkotika jenis Ganja yang ditemukan oleh pengunjung di Kopi Petik pada Kamis (20/3/2025) lalu.

"Penyampaian pihak Kopi Petik kepada pengunjung bahwa Narkotika Ganja itu sudah diserahkan ke pihak kelurahan Madras Hulu itu tidak ada. Kalau pun memang itu ada diserahkan ke kelurahan Madras Hulu sebutkan siapa namanya yang menerima. Karena, sampai saat ini kami tidak ada menerimanya", kata Umar Dani saat ditemui awak media di ruangan lantai II Kantor Lurah Madras Hulu Jalan Teuku Cik Ditiro, Medan Polonia, Kota Medan didampingi Kepling IV Muchlis dan Babinsa Nur Wahyudi, Senin (28/4/2025) siang. 

"Laporkan ke pihak Kepolisian saja pak. Kan ada videonya, biar ditindaklanjuti sesuai hukum, karena ini menyangkut tindak pidana. Saya pun benci yang namanya narkoba", ujarnya. 

Kepling IV Muchlis juga mengaku sudah menemui pihak Kopi Petik terkait penyampaian bahwa Kopi Petik telah menyerahkan ke pihak Kelurahan Madras Hulu satu paket diduga Ganja yang ditemukan oleh pengunjung tersebut. 

"Saya juga sudah menemui pihak Kopi Petik terkait Narkotika jenis Ganja tersebut. Mereka (pihak Kopi Petik) mengatakan tidak ada menyerahkan ke pihak Kelurahan Madras Hulu", ucap Muchlis. 

Terpisah, pihak Kopi Petik saat dikonfirmasi awak media melalui pesan WhatsApp ke nomor 08228566xxxx, Senin (28/4/2025) hingga berita ini diterbitkan belum memberikan jawaban, malah memblokir WhatsApp awak media. (Indra tsb)

Toko AJ Jalan Kelambir V Medan Diduga Pengoplosan Beras SPHP Bulog Menjadi Beras Cap Salak

By On 4/28/2025

Poto Ilustrasi

MEDAN - DeteksiNusantara.Demi meraup keuntungan besar, diduga pemilik toko beras warga keturunan mata cipit berinisial AJ alias Tek An mengoplos beras SPHP bulog ke beras cap Salak. Toko tersebut beralamat di Jalan Kelambir V, Kelurahan Cinta Damai, Kecamatan Medan Helvetia, Kota Medan.

Diketahui, pemilik toko beras tersebut sudah berlangsung puluhan tahun dalam melakukan pengoplosan dan belum pernah ditindak tegas oleh aparat penegak hukum (APH). 

Hal itu, disampaikan J (mantan karyawan) kepada awak media, Minggu (27/4/2025).

Ia menjelaskan bahwa di toko AJ itu setiap harinya berlangsung pengoplosan beras SPHP bulog yang dimasukkan ke karung beras merek salak dan disalurkan ke grosir-grosir Aceh yang ada di kota Medan. Setiap beras yang sudah dioplos dimasukkan  dalam karung berisikan, 5 kg, 10 kg, 15 kg hingga 30 kg.

"Selama saya bekerja disitu (toko AJ) pengoplosan beras SPHP bulog yang dimasukkan ke dalam karung merek salak. Pengoplosan beras itu sudah berlangsung puluhan tahun. Perharinya bisa mencapai ratusan karung dan disalurkan ke grosir Aceh yang ada di Medan ini pak",  jelas J.

Lebih lanjut ia mengatakan, bahwa bekas karung SPHP bulog yang sudah dipindahkan ke karung merek salak itu diisikan beras Aceh.

"Karung beras SPHP bulog yang sudah kosong itu diisikan beras Aceh yang kualitas lebih rendah/beras pecah dan disalurkan ke masyarakat", tandasnya.

Sementara itu, pemilik toko beras AJ saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp ke nomor 08537378xxxx, Senin (28/4/2025) hingga berita ini diterbitkan AJ belum merespon. (Indra Hasibuan) 

Sosok Kapolsek Medan Tuntungan Iptu Eko Sanjaya, Polisi Viral yang Rela Lepas Seragam Dinas Demi Kemanusiaan

By On 4/27/2025


MEDAN - DeteksiNusantara. Com. Inilah sosok Kapolsek Medan Tuntungan, Iptu Eko Sanjaya, SH. MH., yang rela lepas seragam dinasnya demi kemanusiaan. 

Belakangan Kapolsek Medan Tuntungan, Iptu Eko Sanjaya mendadak jadi sorotan.

Hal itu lantaran Kapolsek Medan Tuntungan, Iptu Eko Sanjaya spontan lepas seragam dinasnya demi menutupi jenazah seorang mahasiswi korban kecelakaan, di Jalan Jamin Ginting depan Fotokopi Pola Rulo, Kelurahan Simpang Selayang, Kecamatan Medan Tuntungan, Rabu (23/4/2025) lalu. 

Atas aksi kemanusiaan itu, Kapolrestabes Medan Kombes Pol Gidion Arif  Setyawan, S.I.K., S.H., M.Hum., memberikan penghargaan dan mempromosikan jabatan Kanit 4/Resmob Satreskrim Polrestabes Medan yang sebelumnya dijabat Iptu Syafrizal, kini diisi oleh Iptu Eko Sanjaya yang saat ini menjabat Kapolsek Medan Tuntungan.

Dapat posisi ini (Kanit 4/Resmob Satreskrim Polrestabes Medan) membuat Iptu Eko Sanjaya naik pangkat menjadi AKP (Ajun Komisaris Polisi). 

Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Gidion Arif Setyawan membenarkan mutasi dan penunjukan Iptu Eko Sanjaya sebagai Kanit 4/Resmob Satreskrim Polrestabes Medan.

“Ya kemari mutasinya (Jumat, 25 April 2025),” kata Kombes Gidion saat dikonfirmasi, Minggu (27/4/2025).

Aksi terpuji Iptu Eko Sanjaya juga mendapat apresiasi dari masyarakat dan pimpinannya yakni Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Gidion Arif Setyawan.

Gidion menilai, apa yang dilakukan Iptu Eko Sanjaya adalah sebuah cara bertindak yang spontan berdasarkan instingtif yang kuat dengan karakter yang dimilikinya.

“Menurut saya yang dilakukan Kapolsek Tuntungan Iptu Eko Sanjaya adalah sebuah cara bertindak yang spontan berdasarkan instingtif yang kuat dengan karakter yang dimiliki, yang tidak semua orang berpikir untuk melakukan seperti yang dia lakukan,” ungkap Gidion.

Kapolrestabes Kombes Gidion Arif menyebutkan apa yang dilakukan Eko menggambarkan atau mengimplementasikan cara bertindak yang sangat natural dan realistis yang itu semua adalah menyimpulkan kematangannya secara personal untuk menghadapai dan menyelesaikan persoalan di lapangan.

“Mudah-mudahan ini menjadi inspirasi buat kita semua setiap anggota Polri untuk matang dalam melihat situasi dan bertindak secara cepat, tepat dan humanis,” harapnya.

Selamat bertugas, Pak Eko! Semoga selalu diberi kekuatan dan keberkahan dalam menjalankan tugas di tempat baru.(Indra Hasibuan) 

Tiada Henti, Ketua Pewarta Polrestabes Medan Gelar Jumat Barokah Bersama Anggota, Chairum Lubis : Doakan saya cepat pulih

By On 4/25/2025


MEDAN// DeteksiNusantara. Com. Tiada henti, Ketua Persatuan Wartawan (Pewarta) Polrestabes Medan, Chirum Lubis SH rutin melaksanakan Jumat Barokah bersama anggota, Jumat (25/4/2025) di Sekretariat Pewarta Polrestabes Medan Jalan  Bromo Lorong Karya, Kecamatan Medan Area, Kota Medan.


Ketua Pewarta Polrestabes Medan Chairum Lubis SH mengatakan, Jumat Barokah ini senantiasa dilakukan untuk menjalin silaturahmi serta menjaga kekompakan antara pengurus dan anggota.


Pria yang memiliki berjiwa sosial ini menyebutkan, selain menjaga silaturahmi terus terjalin juga mempererat jalinan kebersamaan, Chairum Lubis mengtakan bahwa, Jumat Barokah ini sekaligus pembagian beras yang diberikan kepada pengurus dan anggota Pewarta Polrestabes Medan yang hadir di markas paguyuban ini.


"Semoga jalinan silaturahmi ini dapat memperkokoh kebersamaan dalam menjalankan tugas sebagai jurnalis dan beras yang diberikan kepada pengurus dan anggota dapat bermanfaat," ujar Chairum Lubis.


Tak lupa Chairum Lubis meminta doanya kepada pengurus dan anggota agar cepat pulih dari sakit. "Doakan saya cepat pulih supaya bisa bekerja kembali memimpin Pewarta Polrestabes Medan ini," pungkasnya.


Para pengurus dan anggota tetap mendoakan kesembuhan Ketua Pewarta Polrestabes Medan.


"Kami selalu berdoa agar Ketua Pewarta Polrestabes cepat pulih, sehingga kita bisa bersama-sama lagi melaksanakan kegiatan sosial di masyarakat," ucap para pengurus dan anggota Pewarta Polrestabes Medan.(Indra hasibuan) 

Praktisi Hukum Humisar Sianipar SH Minta, ' Polisi Tangkap 3 Orang Terduga yang Cekoki Ekstasi Terhadap Kliennya

By On 4/24/2025


MEDAN // DeteksiNusantara. Com. Korban pencabulan dibawah umur sebut saja namanya "bunga" melalui kuasa hukumnya Humisar Sianipar SH meminta pihak Polrestabes Medan menangkap 3 pelaku lainnya yang berperan mencekoki obat yang diduga Narkotika (ekstasi). Yang mana pelaku cabulnya sudah ditahan di Polrestabes Medan pada Sabtu (22/3/2025) lalu.

Ketiga terduga yang masih berkeliaran itu yakni berinisial, E, MA dan SM.

"Saya minta Polrestabes Medan segera menangkap ketiga orang itu yang masih bebas berkeliaran. Karena keterangan daripada klien saya ketiga orang itu mencekoki obat yang diduga Narkotika jenis ekstasi," ungkap Humisar kepada awak media, Kamis (24/4/2025).

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa kliennya sudah menyampaikan ke penyidik pembantu PPA dalam BAP atas keterlibatan ketiga orang tersebut.

"Dalam BAP klien saya sudah menyampaikan ke penyidik pembantu PPA Polrestabes Medan, agar ketiga orang itu ditangkap", jelasnya.

Ia juga berharap pihak Polrestabes Medan mengatensikan perkara ini, karena menyangkut "Anak Berhadapan dengan Hukum (ABH)".

"Saya berharap ketiga orang itu segera ditangkap mengingat perkara ini Anak Berhadapan dengan Hukum (ABH), guna klien saya mendapatkan keadilan yang seadil-adilnya. Karena, ABH berhak mendapatkan perlindungan khusus dan tidak boleh didiskriminasi", pungkasnya.

Sementara itu, Kanit PPA Polrestabes Medan Iptu Dearma Agustina SH saat dikonfirmasi, Kamis (24/4/2025) belum merespon hingga berita ini diterbitkan. (Indra hasibuan) 

THM Platinum High KTV Diduga Sediakan Narkotika Jenis Ekstasi Dan Buka Non-stop 24 Jam.

By On 4/24/2025


MEDAN // DeteksiNusantara. Com. Tempat hiburan malam (THM) Platinum High KTV yang berada di Jalan Kapten Muslim, Kelurahan Dwi Kora, Kecamatan Medan Helvetia, Kota Medan tepatnya di Komplek Mega Park, diduga menyediakan minuman keras (miras) dan juga sarangnya peredaran narkotika jenis Ekstasi (Inex).

Terpantau, THM tersebut eksis beroperasi 24 jam tanpa jeda dan terkesan mengabaikan bulan suci Ramadhan.

Salah seorang pengunjung berinisial M (22) mengatakan, bahwa THM Platinum High KTV itu sudah buka kurang-lebih tiga bulan.

"Sudah tiga bulan Platinum High KTV itu buka bang, KTV nya ada 7 bang", jelas M kepada wartawan, Selasa (25/3/2025) sore.

Lanjut ia menuturkan, pihak management Platinum High KTV menjual narkotika jenis Ekstasi berbagai merek dengan 300 ribu per butirnya.

"Dugem di Platinum KTV enak dan nyaman bang. Harga inex nya 300 ribu per butir", ujarnya.

Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Medan Helvetia Iptu Harles Richter Gultom SH saat dikonfirmasi awak media, Rabu (26/3/2025) terkait tempat hiburan malam (THM) Platinum High KTV yang berada di Jalan Kapten Muslim, Kelurahan Dwi Kora, Kecamatan Medan Helvetia, Kota Medan tepatnya di Komplek Mega Park, diduga menyediakan minuman keras (miras) dan juga sarangnya peredaran narkotika jenis Ekstasi (Inex), hingga berita ini diterbitkan belum berkomentar. (Indra hasibuan) 

Tidak Ada Plank PBG, Satpol PP Kota Medan Himbau Hentikan Pekerjaan Bangunan Biliar dan Café di Gang Swadaya Medan Tuntungan

By On 4/23/2025


Medan// DeteksiNusantara. Com Ternyata bangunan gedung berlogo CE POOL dan Café yang berada di Gang Swadaya, Lingkungan I, Kelurahan Mangga, Kecamatan Medan Tuntungan tidak ada terpasang plank (PBG) Persetujuan Bangun Gedung.


Bangunan tersebut sebelumnya pernah di konfirmasi wartawan Leo Sembiring kepada Camat Medan Tuntungan dan akhirnya berujung penganiayaan oleh pria yang mengaku berinisial Os alias Oscar pada Jumat 18 April 2025 beberapa hari yang lalu di sebuah Café yang tidak jauh dari kediaman Leo Sembiring, Wartawan Leo Sembiring yang dianiaya pun akhirnya dilarikan kerumah sakit untuk mendapatkan pertolongan.


Bangunan tersebut akhirnya viral dan petugas dari satpol PP Kota Medan langsung melakukan pengecekan ke bangunan tersebut dan tidak menemukan adanya terpasang plank PBG di lokasi tersebut, petugas juga dikabarkan sudah memberikan himbauan di lokasi yang dikabarkan akan diresmikan dan beroperasi pada tanggal 3 mei 2025 bulan depan.


Kasat Pol PP Kota Medan, Rakhmat Adisyah Putra Harahap, SSTP, M.A.P menjelaskan bahwa pihaknya mendapatkan pengaduan dari masyarakat terkait adanya bangunan tanpa PBG di Kelurahan Mangga.


“Tim sudah ke lokasi, benar ada bangunan biliar dan café unit 1 lantai tanpa plank PBG, tim sudah menghimbau supaya pegerjaan dihentikan dulu sebelum PBG terbit, menurut informasi dari penanggung jawab bangunan Pak Mikel Perangin Angin izin (PBG) dalam proses pengurusan,” ungkapnya Selasa 22 April 2025


Salah seorang warga Kota Medan sebut saja Sembiring mengaku mengapresiasi langkah cepat Satpol PP Kota Medan dalam menindak lanjuti laporan masyarakat.


“Kami ketahui bahwa ada seorang wartawan yang dianiaya setelah mengkonfirmasi bangunan yang tidak ada terpasang plank PBG tersebut kepada Camat Medan Tuntungan, kan mengerikan jika hanya konfirmasi bangunan itu diajak jumpa dan akhirnya mendapatkan penganiayaan, kami meminta agar Pemko Medan bertindak tegas terhadap bangunan yang tidak ada Plank PBG. Kenapa mereka nekat membangun tanpa mengurus PBG terlebih dahulu, kami minta Bapak Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution dan Walikota Medan Rico Tri Putra Bayu Waas untuk menindak tegas bangunan yang tidak terpasang plank PBG. Bangunan Itu sepertinya sudah hampir siap pembangunannya tapi kenapa dikatakan PBG nya sedang dalam pengurusan, kami minta juga Polisi segera menangkap pelaku penganiayaan,” ujarnya


Warga juga berharap Polda Sumut dan Polrestabes Medan tidak mengeluarkan izin keramaian terhadap lokasi tersebut yang dimana masi tahap pembangunan saja sudah ada wartawan yang dianiaya sampai akhirnya masuk rumah sakit dan ini merupakan bentuk intimidasi dan pengancaman terhadap pers di Sumatera Utara dan Kota Medan. Penganiayaan pers merupakan bentuk kekerasan yang dapat mengancam kebebasan pers dan dapat dijerat dengan hukum pidana, seperti yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers. Kekerasan terhadap jurnalis, termasuk penganiayaan, merupakan tindak pidana yang dapat menghambat atau menghalangi pelaksanaan hak pers untuk mencari, memperoleh, dan menyebarluaskan informasi.


“Kami meminta Bapak Kapolda Sumut dan Kapolrestabes Medan agar tidak mengeluarkan atau memberikan izin keramaian terahadap kegiatan di lokasi tersebut, kami juga minta Dinas Parawisata Kota Medan tidak memberikan izin, karena kami resah akan adanya wartawan yang dianiaya karena mengkonfirmasi PBG bangunan tersebut, kami menduga lokasi tersebut bisa mempengaruhi lingkungan kami nantinya," tuturnya


Tak hanya itu, warga juga berharap kepada Pemko Medan agar menertibkan dan menindak serta membongkar bangunan bangunan yang tidak memiliki PBG di Kota Medan khusunya Kecamatan Medan Tuntungan agar menjadi pelajaran bagi pemilik bangunan untuk mengurus PBG sebelum mendirikam bangunan.


“Mengurus Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) sangat penting karena memberikan legalitas formal pada pembangunan, memastikan bangunan sesuai regulasi, dan menjamin keselamatan serta keamanan bagi penghuninya. Tanpa PBG, pembangunan dianggap ilegal dan bisa dikenai sanksi dan jika bangunan sudah hampir siap baru mengurus PBG kan sudah tidak cocok itu,” pungkas Sembiring.(indra hasibuan) 

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *