Binjai

HEADLINE NEWS

Pelayanan Karantina Domestik Pengiriman Ayam Ditutup, Peternak Menjerit, Instansi Berwenang Diminta Turun Tangan


Medan // DeteksiNusantara. Com. Masyarakat peternak ayam di Sumatera Utara (Sumut) menjerit setelah tidak bisa mengirim hasil ternak ayam lokal ke luar  pulau atau antarwilayah domestik. 


Pasalnya, pelayanan Karantina untuk pengiriman ayam di Bandara Kualanamu (KNO) ditutup oleh Balai Besar Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Sumut wilayah kerja Kualanamu.


"Penutupan ini sudah berlangsung lebih kurang  sebulan," ungkap salah seorang masyarakat peternak ayam yang tak ingin namanya disebutkan kepada wartawan di Medan, Senin (18/8/2025) sore.


Dia mengaku tidak tahu alasannya pelayanan Karantina untuk pengiriman ayam di KNO ini ditutup. Karena menurutnya, keputusan mendadak ini tanpa surat resmi, tanpa dasar aturan jelas, tanpa sosialisasi, dan tanpa solusi, membuat pengiriman ayam hidup terhenti total dan ekonomi lokal lumpuh.


"Padahal kami beternak ayam hias dan ayam hobi sejak lama. Semua hasil ternakan adalah milik masyarakat lokal, bukan selundupan. Beternak adalah mata pencaharian kami. Tapi pelayanan Karantina ditutup tanpa dasar yang jelas. Kami menjerit, ekonomi hancur!," keluhnya.


Pihaknya juga dalam menjual dan mengirim hasil ternak tersebut telah memenuhi semua syarat resmi dari pemerintah setempat, seperti Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) dan Sertifikat Veteriner (SV) yang diterbitkan Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Sumut.


"Tindakan ini dinilai sangat merugikan peternak dan melumpuhkan ekonomi lokal yang bergantung pada usaha ternak ayam," katanya. 


Melihat kondisi ini, lanjutnya masyarakat peternak ayam lokal Sumatera Utara meminta instansi berwenang segera turun tangan untuk menghentikan tindakan yang diduga dilakukan oleh pejabat terkait dan memulihkan kembali roda ekonomi yang terhenti. 


Terpisah,  Katim Gakkum Balai Besar Karantina Sumut Andri Pandu Latansa saat dikonfirmasi melalui telepon membenarkan penutupan pelayanan karantina pengiriman ayam di Bandara KNO. Alasannya karena barang yang dikirim itu dicurigai ilegal. Artinya barang yang masuk ke Indonesia tidak resmi. "Jangan karantina dibilang melegalkan barang yang ilegal," tegasnya. 


Menurutnya penutupan ini berawal pada bulan Juni lalu tim gabungan antara lain  terdiri dari karantina, bea cukai, Bais TNI, dan Polda Sumut melakukan penggerebekan di salah satu gudang. Gudang itu gudang ayam milik seseorang yang diduga mengirimkan kembali melalui Bandara Kualanamu. 


Setelah dilakukan penelusuran, beberapa peternak ayam di Medan memang tidak secara terbuka menyampaikan itu wakil dari mana,  tapi kita memiliki ciri dan data khusus terhadap ayam-ayam impor yang masuk ke kandang-kandang mereka. 


"Atas dasar itu saya mencoba membuat klarifikasi terhadap para peternak-peternak itu. Mereka tidak bisa menunjukkan dokumen-dokumen yang dibutuhkan. Sekarang mereka lari ke Pekan Baru, Sumatera Barat, dan Aceh, " ungkapnya. 


Tindakan yang kami buat ini juga mendapat dukungan dari Komisi I DPR RI bahwasannya hal itu tidak benar dan meresahkan peternak lokal. Karena ayam yang masuk dari Thailand itu ayam bangkok, ayam siam, dan ayam sabung yang tidak melalui proses karantina, kesehatannya tidak terjamin, tidak melalui proses bea cukai, tidak membayar pajak,  dan tidak bisa menjamin kesehatannya. Sehingga hal ini merugikan negara. 


Saat ditanya masyarakat peternak telah memenuhi semua syarat seperti Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) dan Sertifikat Veteriner (SV) dalam pengiriman ayam, Andri menyebutkan dalam SKKH dan SV itu, mereka tidak bisa menunjukkan barang itu darimana.


"Itulah dasar kami untuk mengundang Dinas Peternakan Kabupaten dan Provinsi duduk bersama bahwa jangan serta merta SKKH itu diterbitkan, " punmengatakan


Dalam kesempatan itu dia juga menegaskan, kalau satu saja ayam kampung dikirim menurutnya itu masih wajar. "Tapi kalau 40 ekor dikirim ke Jawa, Sulawesi, dan Kalimantan, apa hebatnya ayam kampung di Medan,  apakah lebih enak, lemak dan rapuh dagingnya dengan ayam kampung di luar sana, kalau nggak ditutupi atau dicurigai itu adalah ayam bangkok dan sabung (aduan)," ucapnya. (Indra hasibuan) 

Newest
You are reading the newest post

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *