Binjai

HEADLINE NEWS

Kombes Pol Dr Jean Calvijn Simanjuntak SiK, MH Tinjau Strong Point dan Pengecekan ATCS di Kawasan Balai Kota

By On 11/19/2025



MEDAN, DeteksiNusantara. Com. ~ Kapolrestabes Medan Kombes Pol Dr. Jean Calvijn Simanjuntak, S.I.K., M.H., melakukan pengecekan kegiatan Strong Point sekaligus meninjau operasional Kantor Area Traffic Control System (ATCS) di Jalan Balai Kota, Kesawan, Kecamatan Medan Barat, Rabu (19/11/2025) pagi.

Kegiatan dimulai sekitar pukul 07.50 WIB. Setibanya di Simpang Lonsum pada pukul 08.00 WIB, Kapolrestabes turun langsung melakukan pemantauan arus lalu lintas dan memastikan kehadiran personel di lapangan dalam mendukung kelancaran mobilitas masyarakat.

Pada pukul 08.40 WIB, Kapolrestabes menuju Kantor ATCS untuk melihat sistem pengendalian lalu lintas serta memberikan sejumlah arahan strategis. Beliau meminta agar ATCS memperkuat kolaborasi dengan kepolisian dalam pengaturan dan rekayasa lalu lintas. Selain itu, Kapolrestabes menekankan pentingnya penempatan personel, khususnya dari Intelkam, guna memantau dinamika situasi apabila terjadi aksi unjuk rasa berskala besar.

Dalam arahannya, Kapolrestabes juga mendorong adanya inovasi dan kreativitas dalam menyampaikan imbauan kepada pengguna jalan. Ia menekankan bahwa pendekatan yang santun dan komunikatif diperlukan untuk menjaga hubungan sosial yang baik dengan masyarakat.

Kegiatan tersebut turut dihadiri Kompol Lengkap Suherman Siregar, S.H., M.H., selaku PS. Kasat Intelkam Polrestabes Medan, serta Kasat Lantas AKBP I Made Parwita, S.H., S.I.K., M.Si.

Pukul 09.30 WIB, seluruh rangkaian kegiatan selesai dilaksanakan dan Kapolrestabes meninggalkan lokasi. Situasi selama kegiatan berlangsung tercatat aman dan terkendali. (Indra hasibuan). 

Satreskrim Polrestabes Medan Bersama Unit Reskrim Polsek Patumbak Bekuk Pelaku Pembunuhan Seorang Mahasiswa UMA.

By On 11/19/2025


MEDAN,DeteksiNusantara.Com.~   Tim gabungan dari Unit Jatanras Satuan Reskrim Polrestabes Medan dan Polsek Patumbak berhasil membekuk Muhammad Rasya Hasibuan alias SYA (18)  yang diduga sebagai pelaku tunggal pembunuhan terhadap mahasiswa Universitas Medan Area (UMA) Bonio Raja Gadjah (18) di kediaman rumah korban Jalan Pendidikan, Gang Rambe, No 11, Pasar 12, Desa Marindal II, Kecamatan Patumbak, Kabupaten Deli Serdang. Pelaku sadis itu terancam pasal berlapis dan berat yakni 340 Subs Pasal 338 Subsider 365 ayat (3) KUHP dengan hukuman maksimal 15 tahun penjara. "Kejadian sendiri 14  November 2025 sekitar pukul 20.30 WIB 3 Juni kemarin sekitar pukul 13.00 WIB. TKP di rumah orang tua korban di Jalan Pendidikan, Gang Rambe, " ucap Kapolrestabes Medan Kombes Pol Jean Calvijn Simanjuntak SIK SH MH didampingi Kasat Reskrlm AKBP Bayu Putro Wijayanto didampingi Kapolsek Patumbak Daulat Simamora kepada wartawan di TKP, Rabu (19/11/2025) siang. 

Kombes Calvijn Simanjuntak menjelaskan kronologis dari pembunuhan tersebut, kejadian. Pada hari Jumat tanggal 14 November 2025 sekitar pukul 20.30 WIB, pelapor (Diva) kakak korban pulang ke rumahnya di TKP. Saat sampai di rumahnya yang mana sebelumnya, pelapor menghubungi Korban namun tidak kunjung dijawab melalui ponsel. Hingga akhirnya pelapor datang di kediaman mereka tersebut. Dan melihat ceceran darah di ruang tamu dan kemudian pelapor melaporkan kepada warga sekitar dan lanjut kepada petugas Polsek Patumbak melakukan cek TKP dan pelapor membuat laporan polisi. Selanjutnya,petugas gabungan langsung memburu pelaku yang kabur hingga ke Tanjung Balai namun tersangka yang mengetahui keberadaan petugas, kembali balik arah ke Kota Medan. Sesampainya di Medan tepatnya di kediaman korban berhasil diamankan petugas. "Motifnya bahwa tersangka berniat memiliki barang korban sehingga melakukan pembunuhan terhadap korban, " terang Kombes Calvijn. 

Ditambahkan Calvijn, dari keterangan Maya Safitri ibu kandung tersangka menerangkan, bahwa izin untuk menginap di rumah korban dan besok harinya, tersangka mengaku kepada ibunya bahwa ia telah melakukan pembunuhan terhadap korban dan tersangka mengaku melarikan diri Tanjung Balai.  

Sementara itu, pengakuan tersangka menerangkan,  menginap di rumah korban dengan membawa gunting yang sudah disiapkan, pada saat korban sudah tertidur di ruang tamu, tersangka mengambil linggis dan pisau dari dapur rumah korban. Kemudian memukulkan linggis ke kepala korban sebanyak 2 kali, kemudian korban terbangun dan melakukan perlawanan lalu tersangka mengambil pisau dan menikamkan kebagian belakang tubuh korban sehingga korban terjatuh. 

Tersangka menyeret badan korban ke kamar tidur korban kemudian tersangka keluar dari kamar dan mengambil pisau dan menikamkan kebagian belakang tubuh korban sehingga korban terjatuh. Tersangka menyeret badan korban ke kamar tidur korban kemudian tersangka keluar dari kamar dan mengambil barang - barang milik korban kemudian tersangka keluar dari rumah korban dan mengunci rumah korban. 

Tersangka melarikan diri ke Kota Tanjung Balai dengan menggunakan motor milik korban. Tersangka melakukan pembunuhan terhadap korban karena ingin memiliki barang - barang milik korban yang mana tersangka terlilit hutang. 

Dari tersangka, petugas menyita barang bukti, 1 unit sepeda motor Vario 150 CC BK 5636 AFW, 1 buah dompet, 1 buah ponsel android, 1 buah tas sandang, 1 buah KTP milik Bonio, 1 Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) milik Bonio, 1 buah ATM BRI, 1 buah STNK dan lain - lain. (Indra hasibuan) 



Gabungan Buruh Bergerak Gelar Aksi di Medan, Sampaikan Delapan Tuntutan Ketenagakerjaan

By On 11/18/2025



MEDAN, DeteksiNusantara. Com. ~   Aksi unjuk rasa gabungan pekerja dan buruh kembali berlangsung di Kota Medan, Selasa (18/11/2025). Sekitar 500 massa yang tergabung dalam berbagai serikat pekerja berkumpul sejak pagi dan bergerak menuju Kantor Gubernur Sumatera Utara serta Kantor BPJS Ketenagakerjaan Kanwil Sumbagut. Aksi dipimpin oleh Gimin S.H., dengan Supranoto S.H., M.H. sebagai koordinator aksi.

Satuan Intelkam Polrestabes Medan sejak awal memantau perkembangan situasi, melakukan deteksi dini, serta berkoordinasi dengan para pimpinan serikat untuk menjaga situasi tetap kondusif. Dalam pengamanan ini, personel ditempatkan pada titik-titik strategis sepanjang rute pergerakan massa, baik secara terbuka maupun tertutup.

Setibanya di Kantor Gubernur Sumut sekitar pukul 10.55 WIB, massa langsung menggelar orasi. Habibul Hasil dari SBNI, Ahmad Rivai dari RTMM, serta Antoni Pasaribu dari SPTI menyampaikan aspirasi mereka terkait upah, PTKP, pengawasan ketenagakerjaan, jaminan sosial hingga stabilitas harga kebutuhan pokok. Pernyataan sikap kemudian dibacakan oleh Ahmad Rivai, sebelum diterima oleh pihak pemerintah yang diwakili Kadisnaker Sumut.

Dalam pertemuan itu, Kadisnaker menyatakan akan menyampaikan tuntutan buruh kepada Gubernur. Perwakilan serikat—antara lain Ahmad Rivai, Gimin, OK Nasrun, Antoni Pasaribu, Indra, Habibul Hasan, dan Komintan—mendapat kesempatan masuk ke ruang konferensi pers. Namun, Gubernur Sumut tidak dapat hadir karena menerima kedatangan Jampidsus. Setelah istirahat siang, massa beralih menuju Kantor BPJS Kanwil Sumbagut.

Di lokasi kedua, massa kembali menyampaikan aspirasi. Wakil Kepala BPJS Sumbagut, Arvino, menerima perwakilan buruh dan menandatangani surat pernyataan seraya menjelaskan bahwa tuntutan tersebut akan dibahas bersama pimpinan instansi. Usai kegiatan di kantor BPJS, massa kemudian membubarkan diri sekitar pukul 13.17 WIB. Rencana untuk melanjutkan aksi ke Kantor DPRD Sumut tidak jadi dilaksanakan.

Seluruh rangkaian aksi berlangsung aman dan tertib. Personel Polrestabes Medan yang mengawal jalannya aksi tetap melakukan pengaturan arus lalu lintas, pengawasan rute, serta komunikasi intensif dengan koordinator aksi agar mobilisasi massa tidak mengganggu aktivitas masyarakat.

Menurut catatan Intelkam, elemen buruh yang turut serta dalam aksi ini terdiri dari PD FSP RTMM SPSI Sumut, DPD SP LEM SPSI Sumut, DPC FSP KEP SPSI Medan, DPC FSP SPTI SPSI Medan, Depeda SBNI Medan, BPC SBMI Medan, DPW SPMI Sumut, dan DPP FSB Bupela.

Meskipun situasi tetap kondusif, potensi provokasi, dorongan pagar, kericuhan, hingga kemacetan sempat menjadi perhatian aparat keamanan. Untuk itu, langkah penggalangan dan deteksi dini tetap dilakukan oleh Sat Intelkam Polrestabes Medan, termasuk koordinasi dengan pimpinan serikat serta instansi terkait.


Aksi berakhir pada pukul 13.30 WIB, dengan seluruh situasi kota kembali normal.

Gimin Esha selaku Pimpinan Aksi Aliansi Gebrak, menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Kapolrestabes Medan beserta jajaran atas pengamanan yang diberikan pada aksi 18 November 2025. "Berkat profesionalisme Polrestabes Medan, aksi dapat berlangsung aman, tertib, dan lancar.” ucapnya. (Indra hasibuan) 

Kejari Medan Didesak Jangan  Tebang Pilih : Periksa Penggunaan Anggaran Di SDABMBK Yang Sarat Dugaan KKN

By On 11/18/2025


MEDAN, DeteksiNusantara.Com.~  Kejaksaan Negeri Medan didesak serius, profesional dan transparan dalam memeriksa dugaan serangkaian penyimpangan penggunaan anggaran di lingkungan Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga, dan Bina Konstruksi (SDABMBK) Kota Medan. Sejumlah proyek strategis dinilai janggal, mulai dari kualitas pekerjaan, pola pengadaan, hingga dugaan monopoli yang mengarah pada praktik korupsi.

Hal itu disampaikan Erwin Simanjuntak ST kepada awak media, 18/11/25 setelah mengamati beberapa proyek SDABMBK yang dinilai sarat penyimpangan dan harus dilidik dan diungkap secara transparan oleh pihak Kejaksaan.


Kualitas Underpass HM. Yamin Dipertanyakan

Menurut Erwin, perbandingan kualitas antara Underpass HM. Yamin dengan Underpass Gatot Subroto (Manhattan) memunculkan pertanyaan besar. Struktur konstruksi Underpass HM. Yamin dianggap jauh tertinggal, sehingga menimbulkan dugaan bahwa ada masalah dalam proses pelaksanaan dan pengawasan pengerjaan proyek tersebut.

Pengadaan Melalui E-Katalog Diduga Tak Sesuai Ketentuan Selain itu, sorotan lain muncul dari penggunaan E-Katalog. Dugaan Pengaturan yang Begitu Terang, Sampai Jadi Gelap.  Dalam dunia pengadaan, E-Katalog adalah sistem transparan.

Namun di SDABMBK, Erwin Simanjuntak, ST melihat sesuatu yang bertolak belakang. Terdapat Perusahaan pemenang diduga tidak punya kompetensi,tidak punya pabrik,tidak punya lisensi, bahkan tidak tercatat di sistem yang seharusnya mencatat semuanya. Namun menang.

Seolah sistem tunduk pada sesuatu yang lebih kuat dari logika.

Seorang Aktivis Juliandi Deparia menyatakan:

“Kalau pemenangnya tidak masuk akal, yang masuk akal adalah dugaan ada yang mengatur.”

Kolam Retensi Medan Selayang: Proyek Bernilai Besar, Hasil Nol Besar

Proyek Kolam Retensi Medan Selayang yang disebut-sebut berbasis kajian teknokratik ternyata jauh panggang dari api. Setiap hujan turun, Jl. Dr. Mansyur tetap berubah menjadi kolam besar. Publik mempertanyakan, kajian teknisnya ada atau tidak? Atau jangan-jangan kajian itu hanya formalitas demi membuka pintu penganggaran?


Dugaan Pengaturan Paket P-APBD 2025

Kabar yang beredar luas menyebutkan bahwa Gibson Panjaitan diduga memberikan seluruh paket P-APBD 2025 kepada Rio, Sekretaris DPD NasDem Kota Medan, demi mengamankan posisi untuk menjadi Kadis SDABMBK definitif.

Menurut praktisi hukum Mangadum S, SH “Jika benar terjadi, maka pola ini dapat dikategorikan sebagai praktik “jual beli pengaruh” yang merusak tatanan birokrasi.”

Dengan banyaknya dugaan penyimpangan, Wakil Ketua Aliansi Wartawan Anti Korupsi Indonesia (AWAKI) Erwin Simanjuntak, ST menilai Kejari Medan tidak boleh tebang pilih. Pemeriksaan terhadap SDABMBK harus dilakukan secara menyeluruh, bukan hanya pada nama-nama tertentu. Transparansi dan keberanian penegak hukum menjadi kunci untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap tata kelola anggaran pembangunan di Kota Medan. (Indra hasibuan). 






Pertegas Pembinaan Ormas, Kapolrestabes Medan Terima Audiensi DPC GRIB Jaya

By On 11/17/2025



MEDAN, DeteksiNusantara.Com.~ Kapolrestabes Medan Kombes Pol Dr. Jean Calvijn Simanjuntak, S.I.K., M.H. menerima audiensi Ormas DPC GRIB Jaya Kota Medan di Lobby Polrestabes Medan, Jl. HM. Said No. 1 Medan, pada Senin (17/11/2025) pukul 17.40 WIB. Pertemuan tersebut turut didampingi Kasat Intelkam Polrestabes Medan Kompol Lengkap Suherman Siregar, S.H., M.H.

Rombongan DPC GRIB Medan yang hadir dalam audiensi antara lain Sekcab Drs. Toyib Marbun, Ketua OKK Dudi Efni, Sekretaris Satgas Dedi Silalahi, OKK Satgas Ricky Aconk, Ketua LBH Dwi Ngai Sinaga dan Fadli Sembiring, S.H., Wakil Humas Rudolf Naibaho, serta Ketua Satma (Generasi Muda) Ahmad Ridwan Dalimunthe bersama tujuh anggota.

Dalam sambutannya, Kapolrestabes Medan mengapresiasi kehadiran GRIB serta menegaskan komitmen Polrestabes untuk membina seluruh organisasi kemasyarakatan secara baik. Ia mengajak GRIB untuk turut menjaga keamanan Kota Medan serta memperkuat komunikasi dan kerja sama, khususnya dalam upaya pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat (Harkamtibmas). Kapolrestabes juga memberikan perhatian khusus terkait situasi di wilayah Jermal, serta menyampaikan bahwa pembinaan Ormas nantinya dilakukan di bawah koordinasi Kasat Intelkam dan Kesbangpol.

Sementara itu, Ketua OKK DPC GRIB Medan Dudi Efni menyampaikan terima kasih atas penerimaan Kapolrestabes dan menegaskan kesiapan GRIB untuk mendukung Polrestabes Medan dalam menjaga situasi kamtibmas. Ia juga memaparkan program makan siang gratis yang digelar setiap hari di Sekretariat DPC GRIB Medan di Jl. Sei Serayu.

Di sisi lain, Sekcab DPC GRIB Medan Drs. Toyib Marbun memperkenalkan struktur organisasi GRIB yang mencakup Satgas, Srikandi, LBH, dan Satma (Generasi Muda). Ia menyebut jumlah anggota GRIB Medan telah mencapai 10.000 orang. Program makan siang gratis yang mereka jalankan mencapai 500–700 porsi per hari, termasuk kegiatan Jumat berkah. Ia juga mengungkapkan bahwa pihaknya telah beraudiensi dengan unsur Forkopimda, namun permohonan audiensi kepada Wali Kota Medan belum mendapat tanggapan meski sudah diajukan sebanyak empat kali, yang diduga berkaitan dengan dinamika dukungan pada kontestasi Pilkada Kota Medan. (Indra hasibuan). 

Terindikasi Adanya Dugaan Ada Makelar Proyek Di Dinas SDABMBK Kota Medan,"  Walikota Jadi Sorotan

By On 11/17/2025


MEDAN, DeteksiNusantara. Com~  Merebak isu, kalau di Dinas Sumber Daya Air Bina Marga Bina Konstruksi (SDABMBK) Kota Medan saat ini diduga ada makelar tunggal khusus proyek PAPBD.

Diduga Proyek SDABMBK Dimonopoli, Oknum Sekjed NasDem Kota Medan dan Plh Kadis SDABMBK untuk memuluskan niat yang masih terselubung.

Aroma tidak sedap itu kembali menyeruak dari tubuh Dinas SDABMBK Kota Medan. Sejumlah sumber internal ASN menyebut ada pola sentralisasi kekuasaan yang mencurigakan dalam pengaturan paket P-APBD tahun 2025.

Nama Tenaga Ahli Wali Kota, Rio Adrian Sukma, disebut-sebut menjadi “poros kendali” baru yang diduga mengatur hampir seluruh proyek dinas tersebut.

Lebih mengejutkan, menurut para ASN, dugaan pengaturan itu tidak mungkin berjalan tanpa peran Plh Kepala Dinas SDABMBK, Gibson Panjaitan, yang disebut menyerahkan “semua paket” kepada Rio demi kepentingan tertentu.

“Mau proyek? Jumpai Rio—sekjen NasDem Kota Medan. Itu saja rumusnya sekarang,” ujar seorang ASN SDABMBK dengan nada kesal.

“Ah, yang betul bang… macam syair togel,” timpal Erwin Simanjuntak, menyiratkan bahwa pola tersebut sudah menjadi rahasia umum.

Dugaan Perdagangan Pengaruh Menguat Jika informasi tersebut benar, maka skema yang digambarkan para sumber sangat mirip pola perdagangan pengaruh (trading in influence), sebuah tindak pidana yang diatur dalam Pasal 12B dan 12C UU Tipikor. 

Dalam modus ini, seseorang yang memiliki kedekatan atau kuasa nonformal dengan pejabat publik meminta atau menerima keuntungan sebagai imbalan penggunaan pengaruhnya.

Sejumlah pengamat menilai, pola dugaan “pengendalian proyek demi jabatan” ini bukan lagi pelanggaran administratif, melainkan potensi suap jabatan terang-terangan.


Praktisi Hukum: Unsurnya Masuk ke Pasal 5, 11, 12, 12B, dan 12C UU Tipikor

Menurut Praktisi hukum Mangadum, SH, memberikan analisis yang lebih tegas.

“Jika benar ada pemberian proyek sebagai barter dukungan untuk menjadikan seseorang Kepala Dinas definitif, itu masuk ke unsur suap jabatan dan perdagangan pengaruh. UU Tipikor sangat jelas,” tegasnya.


Mangadum menyebut beberapa pasal yang potensial:

Pasal 5, 11, 12 — larangan memberi/menjanjikan sesuatu kepada penyelenggara negara untuk mendapatkan tindakan sesuai keinginan.

Pasal 12B dan 12C — memperberat ancaman pidana apabila suap tersebut terkait jabatan atau pengaruh politik.

“Kalau struktur birokrasi diperlakukan seperti pasar jabatan, maka itu bukan hanya etika yang hancur, tetapi juga pidana yang berjalan,” tambahnya.


Dampak Politik Bisa Merembet ke Wali Kota

Sementara itu, sejumlah tokoh antikorupsi di Medan menyatakan bahwa jika dugaan pengaturan proyek ini benar, maka konsekuensi hukumnya bisa mengalir ke figur yang lebih tinggi.

“Kalau benar terjadi intervensi lewat Tenaga Ahli yang dekat dengan Wali Kota, maka Wali Kota pun berpotensi terseret proses hukum. Tidak mungkin APH tutup mata,” ujar Erwin Simanjuntak,ST

Aktivis Tiger Bangun menyatakan aparat penegak hukum tinggal menunggu satu pintu saja: pembuktian aliran proyek dan komunikasi antara aktor-aktor yang disebut.


Kesimpulan: Gejala “Monopoli Proyek” Kian Terang-Benderang

Bila sebelumnya dugaan permainan anggaran hanya menjadi bisik-bisik, kini informasi yang muncul dari internal dinas justru mengarah pada pola yang lebih sistematis: Sentralisasi proyek di tangan satu figur nonstruktural, Diduga ada pengaturan penyedia, Dugaan barter proyek demi jabatan definitif, Dugaan intervensi terhadap PPK dan pejabat teknis. (Indra hasibuan). 




Apel Gabungan KRYD Digelar di UMSU, Polrestabes Medan Perkuat Kesiapsiagaan Personel

By On 11/16/2025



MEDAN, DeteksiNusantara. Com~ Polrestabes Medan menggelar Apel Gabungan Kegiatan Rutin yang Ditingkatkan (KRYD) untuk Rayon 1, 2, dan 3 pada Sabtu malam (15/11/2025) di Kampus Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), Jalan Denai, Medan Denai. Apel yang dimulai pukul 21.35 WIB tersebut dipimpin Wakapolrestabes Medan, AKBP Rudy Silaen, S.H., S.I.K., M.I.Kom.

Kegiatan ini diikuti oleh PJU Polrestabes Medan, para Kapolsek jajaran, personel Sat Brimob Polda Sumut, Dit Samapta Polda Sumut, Sat Samapta, Sat Lantas, Sat Reskrim, Sat Resnarkoba, Sat Intelkam Polrestabes Medan, serta personel Polsek jajaran.

Dalam arahannya, AKBP Rudy Silaen menekankan pentingnya profesionalisme dan tanggung jawab seluruh personel dalam menjaga keamanan Kota Medan. Ia menyampaikan bahwa setiap anggota Polri memiliki peran sentral dalam memastikan terciptanya rasa aman dan nyaman bagi masyarakat.

“Kita bertugas di kota besar dengan tantangan yang besar pula. Ini menjadi pembelajaran bagi kita semua untuk terus meningkatkan profesionalitas dan menjaga nama baik institusi,” ujarnya. Ia juga meminta agar seluruh personel mampu menahan ego serta emosi dalam menjalankan tugas di lapangan.

Kabag Ops Polrestabes Medan, Kompol Pardamean Hutahaean, S.H., S.I.K., M.H., menegaskan bahwa kegiatan KRYD harus berjalan efektif dan tepat sasaran. Ia meminta para Kapolsek untuk benar-benar memonitor aktivitas personel di rayon masing-masing serta meningkatkan patroli di beat rawan kejahatan.

“Kegiatan KRYD tidak boleh sekadar seremonial. Fokus kita adalah pencegahan dan penindakan terhadap pelaku kejahatan,” tegasnya. Ia juga mengingatkan personel untuk menjaga kesehatan selama menjalankan tugas.

Kasat Intelkam Polrestabes Medan, Kompol Lengkap Suherman, S.H., meminta jajarannya melakukan deteksi dini dan pelaporan cepat terhadap potensi gangguan kamtibmas. Ia menekankan pentingnya analisa situasi dan pengumpulan informasi untuk mendukung langkah antisipasi.

“Gunakan intelijen rekan-rekan untuk membaca situasi secara menyeluruh. Kontribusi kita sangat menentukan dalam pemetaan beat rawan kejahatan,” ujarnya. Ia juga menginstruksikan personel Rayon 3 untuk memantau perkembangan kasus meninggal dunia yang berada di wilayah Polsek Pancur Batu.

Apel KRYD berakhir pada pukul 22.00 WIB dan ditutup dengan makan bersama sebagai bentuk kebersamaan dan soliditas antarpersonel.

Sebagai catatan, pelaksanaan KRYD ini sekaligus menjadi bagian dari upaya Polrestabes Medan dalam mewujudkan Commander Wish Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Jean Calvijn Simanjuntak, yang menekankan penguatan patroli, respons cepat, dan peningkatan kehadiran personel di wilayah rawan guna menjaga stabilitas kamtibmas di Kota Medan. (Indra Hasibuan) 

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *