Binjai

HEADLINE NEWS

Idul Adha 1446 H, Pewarta Polrestabes Medan "Jumat Barokah" Bersama Pengurus dan Anggota

By On 6/06/2025



MEDAN// DeteksiNusantara. Com. Hari Raya Idul Adha 1446 H, Jumat (6/6/2025), bertempat di Sekretariat Pewarta.co Jln. Bromo Lorong Karya, Kecamatan Medan Area, Kota Medan, Sumatera Utara, Persatuan Wartawan (Pewarta) Polrestabes Medan tetap rutin melaksanakan kegiatan "Jumat Barokah".



Kegiatan Jumat Barokah di hadiri, pengurus dan anggota wartawan yang tergabung di wadah Pewarta Polrestabes Medan.



Chairum Lubis SH Ketua Persatuan Wartawan (Pewarta) Polrestabes Medan mengucapkan selamat hari raya Idul Adha 1446 H bagi semua pengurus dan anggota yang beraga muslim.



"Dihari yang suci ini, Pewarta Polrestabes Medan tetap melaksanakan "Jumat Barokah" dengan kegiatan sosial yakni membagikan sembako berupa beras kepada pengurus dan anggota," ujar Chairum.



Lanjut Ketua Pewarta Chirum Lubis SH, kegiatn "Jumat Barokah" ini tidak lain sebagi bentuk untuk menjalin silaturahmi dan mempererat jalinan kebersamaan dan kekompakan antara pengurus dan anggota.



Lanjut pria yang memiliki jiwa sosial ini menyebutkan bahwa, Jumat Barokah ini sekaligus pembagian beras yang diberikan kepada pengurus dan anggota Pewarta Polrestabes Medan.



"Semoga jalinan silaturhmi ini dan Idul Adha terus dapat memperkokoh kebersamaan dalam menjalankan tugas sebagai jurnalis dan beras yang diberikan kepada pengurus dan anggota dapat bermanfaat bagi keluarga," ucap Chairum.


Tak lupa, Chairum Lubis meminta doanya kepada pengurus dan anggota agar dirinya cepat pulih. "Doakan saya cepat pulih supaya bisa bekerja kembali memimpin Pewarta Polrestabes Medan ini," pungkas Chairum Lubis yang diaminkan oleh pengurus dan anggota Pewarta Polrestabes Medan yang hadir.(Indra Hasibuan) 

Satreskrim Polrestabes Medan  Bongkar Komplotan  jual SIM Palsu di Jalan Gaharu Medan

By On 6/05/2025



Medan // DeteksiNusantara. Com. Dua pria di Kota Medan dibekuk polisi usai terbukti menipu puluhan orang dengan menjual Surat Izin Mengemudi (SIM) palsu. Kedok keduanya pun akhirnya terbongkar setelah polisi mencurigai adanya Calo yang kerap menawarkan pembuatan SIM dengan harga murah di Satlantas Polrestabes Medan.


"Kedua pelaku membuat SIM palsu ini dari sebuah warung internet (Warnet) di Jalan IAIN Kelurahan Gaharu Kecamatan Medan Timur," ucap Kapolrestabes Medan Kombes Pol Gidion Arif Setyawan didampingi Wakapolres AKBP Rudi Silaen, Kasat Reskrim AKBP Bayu Putra Wijayanto, Kasat Lantas AKBP I Made Parwita di loby Mapolrestabes Medan, Kamis (5/6/2026) sore.


Kedua pelaku adalah, Ozland Iskandar Manurung (49) warga Kampung Agas Kelurahan Sungai Harahap Kecamatan Sekupang Kota Batam / Jalam H.M. Said Gang Mesjid, Kelurahan Sidorame Barat Kecamatan Medan Perjuangan Kota Medan, dan Indra Muhammad (42), warga Dorowati Lr. Gereja Kelurahan Sidorame Barat Kecamatan Medan Perjuangan Kota Medan.


Penangkapan kedua pelaku pembuat SIM palsu ini berdasarkan hasil kecurigaan personel Satlantas Polrestabes Medan, Aiptu Iswanto mengenai adanya pembuatan SIM palsu dengan harga murah dan cepat siap oleh calo di seputaran kantor Satlantas Polrestabes Medan Jalan H. Arif Lubis Medan pada Jum'at (23/5/2025) sekira pukul 15.00 WIB.


"Harga SIM palsu ini ditawarkan pelaku mulai dari Rp 400 ribu hingga 600 ribu. Harga ini tergantung kedua pelaku," sebut Kombes Pol Gidion.


Penyelidikan pun dilakukan. Saksi-saksi dikumpulkan. Polisi akhirnya berhasil menangkap Ozland Iskak Manurung. "Dari pengembangan terhadap pelaku pertama, kemudian diamankan pelaku kedua yakni, Indra Muhammad yang diamankan dari Jalan IAIN Kelurahan Gaharu, Medan Timur," ungkap Kombes Pol Gidion.


Dari penuturan keuanya, diketahui bahwa SIM palsu dengan cara membeli bekas SIM yang sudah tidak terpakai. "Caranya mereka mencari SIM yang sudah tidak terpakai, lalu men-scan ulang dengan cara ditempel holgram, tandatangan dan nama, lalu memperbaharuinya," terang Kombes Gidion.


Selain mencari SIM yang sudah tidak berlaku, kedua pelaku juga mencetak ulang SIM seperti SIM asli. Kemudian, SIM palsu yang telah disiapkan, diedarkan dengan cara ditawarkan kepada orang-orang yang akan datang mengurus SIM ke Polrestabes Medan.


"Selain SIM, berkas lain yang rencana akan dipalsukan kedua pelaku adalah BPKB, namun mereka belum sempat dan belum bisa membuatnya," jelasnya.


Atas kasus ini, kedua pelaku dipersangkakan dengan pasal Pemalsuan Surat, sebagaimana dimaksud dalam pasal 263 ayat (1) dan (2) KUHPidana. (Indra Hasibuan) 

Praktisi Hukum Dwi Ngai Sinaga, SH , MH Narkoba Jenis " Happy Water " Ditemukan, Pengamat Hukum Dwi Ngai Sinaga Desak Polisi Mengusut Secara Tuntas Agar Peredaran Tidak Marak

By On 6/05/2025


Medan // DeteksiNusantara. Com. Praktisi hukum, Dwi Ngai Sinaga, SH, MH angkat bicara soal temuan narkoba jenis baru, yakni ; Happy Water.


Ketua DPC Peradi Kota Medan itu mendorong agar aparat kepolisian dapat melakukan pengusutan secara tuntas sehingga peredaran narkoba tersebut tidak semakin marak.


" Kita sangat apreasi atas kinerja kepolisian dalam hal ini Satresnarkoba Polrestabes Medan yang berhasil membongkar jaringan pengedar narkoba baru Happy Water.Tapi, kita berharap agar persoalan ini tidak berhenti kepada satu pelaku saja, segera diusut secara tuntas hingga tingkat pemasoknya ," kata Dwi Ngai Sinaga kepada wartawan, Kamis (5/6/2025).


" Dengan langkah ini, maka peredaran narkoba akan terputus dan tidak marak seperti narkoba jenis sabu.Jadi, perlu dibangun kolaborasi mulai dari BNN, Polda dan jajaran untuk memutus mata rantai sehingga tidak menjadi ancaman terbaru bagi generasi bangsa sebagai mana asa cita Presiden Prabowo untuk memberantas narkoba untuk menuju Indonesia Emas 2045   ," kata Dwi.


Ia mengatakan dengan harga narkoba Happy Water yang sangat fantatis, maka akan menjadi sebuah peluang bagi bandar atau pengedar narkoba untuk membuka kran peredaran secara luas.


" Hari kita bicara satu tersangka pengedar narkoba Happy Water, tidak tertutup kemungkinan akan ada tumbuh pelaku kejahatan narkoba lainya memainkan ini.Jadi, kita harapkan agar dapat dilakukan antisipasi secara dini agar narkoba ini jangan sampai marak ," kata Dwi seraya mengatakan dengan adanya narkoba baru itu jelas sangat tidak tercover di UU.


Sebelumnya, Polrestabes Medan melakukan pemusnahan narkoba, Rabu (4/6/2025).


Dan salah satunya ditemukan narkoba jenis terbaru, yakni ; Happy Water. Tapi, narkoba jenis baru tersebut tidak setenar dengan sabu-sabu.


Harga jualnya sangat fantastis yang dijual Rp 3-4 juta per saset.


Untuk di Kota Medan peredaran narkoba happy water tersebut agar tidak terindikasi polisi dikemas dalam bentuk

bungkus yang bergambar replika uang Euro.


” Untuk happy water ini barang narkoba jenis barang barulah dibilang. Kalau sabu kan pakai bong, gampang sekali diidentifikasi. Nah sementara happy water sama seperti air. Kita amankan dari tersangka sebanyak 50 saset atau kemasan  ,” kata  Kasat Narkoba Polrestabes Medan, AKBP Thommy Aruan kepada wartawan, Rabu (4/6/2025).(Indra Hasibuan) 

Pemilihan Kepling 13 Kelurahan Sidorame Timur  Tidak Transparan Diduga Ada Indikasi  Kecurangan

By On 6/04/2025


MEDAN// DeteksiNusantara. Com. Pemilihan Kepala Lingkungan (Kepling) di Kelurahan Sidorame Timur, Kecamatan Medan Perjuangan, Kota Medan khususnya Lingkungan 13, diduga tidak transparan dan kuat dugaan adanya intervensi terhadap para calon Kepling dari pihak Kelurahan.

Hal itu disampaikan, RS kepada wartawan, Selasa (3/6/2025) malam.

Dijelaskannya, dalam pemilihan seleksi Kepling Kelurahan Sidorame Timur khususnya Lingkungan 13 banyak kejanggalan dan ketidak transparanan oleh pihak Kelurahan Sidorame Timur, Kecamatan Medan Perjuangan. Misalkan, mulai dari verifikasi berkas para calon yang tidak valid namun bukti tidak validnya tidak diserahkan kepada calon kepling.

"Saya bingung juga pak, saat verifikasi berkas ada tidak valid. Ketika saya bukti tidak validnya tidak ditunjukkan pihak Kelurahan Sidorame Timur. Sebelumnya kan saya menjabat sebagai Kepling, yah artinya saya sudah paham lah dalam pemberkasan seleksi Kepling", ungkap RS.

Lebih lanjut ia menuturkan bahwa data warga yang mendukungnya, pihak Kelurahan menyatakan 31 KK tidak valid dengan beberapa alasan salah satunya karna double tanda tangan dalam formulir para calon Kepling dan karna tidak lengkapnya  berkas pendukung warga (KK dan KTP) serta tidak ada melampirkan photo warga saat tanda tangan atau saat cap jempol.

"Keterangan pihak Kelurahan Sidorame Timur mengatakan 31 KK pendukung saya berkasnya tidak valid dikarenakan double tanda tangan dalam formulir para calon Kepling dan lain lain alasan. Saat saya minta bukti tidak valid pihak Kelurahan tidak mampu menunjukkan dan terkesan mengabaikan permintaan saya", bebernya.

Selanjutnya saat dipanggil oleh Panitia Seleksi yang kedua kali dikantor lurah dan malam hari angka data tidak valid 31 KK dirubah di data laptop oleh Panitia Seleksi menjadi tidak valid 10 KK. Namun tidak membuka/menunjukkan berkas-berkas asli dukungan warga yang tidak valid sesuai perintah Sekcam saat dilakukan Validasi data dukungan warga calon kepala lingkungan bersama-sama dengan Panitia Seleksi Kecamatan dan para calon Kepala Lingkungan khususnya lingkungan 13.

Dalam hal ini, kata RS ia akan menempuh jalur hukum guna transparan seleksi Kepling di Sidorame Timur.

"Atas hal ini, saya akan tempuh jalur hukum guna transparan seleksi Kepling di Kelurahan Sidorame Timur ini. Dan sampai sampai saat saya merasa dicurangi dan tidak ada  kepuasan dalam penjelasan ataupun pernyataan dari Kelurahan Sidorame Timur", ujarnya.

"Sekarang bukan soal menang kalah pak, tapi ketidak transparanan pihak Kelurahan Sidorame Timur dalam pemilihan seleksi Kepling", pungkasnya.

Hal senada juga diungkapkan salah seorang warga pendukung daripada RS bernama Ardiansyah Pohan, SE bahwa pemilihan seleksi Kepling 13 Kelurahan Sidorame Timur tidak transparan dan diduga banyak kecurangan.

"Bagi aparat yang berkompeten tolong ini ditindaklanjuti, karena dalam pemilihan seleksi Kepling 13 Kelurahan Sidorame Timur kurang transparan dan diduga ada kecurangan", imbuhnya. 

Terpisah, Camat Medan Perjuangan Hidayat, AP, S.Sos, M.SP dan Lurah Sidorame Timur Donny Efiansyah, SE saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp, Rabu (4/6/2025) hingga berita ini diterbitkan belum memberikan jawaban. (Indra Hasibuan/ red) 

Diduga Wakil Rektor 2 Universitas Darma Agung Ditangkap Terkait Kasus Penganiayaan 4 Securiti

By On 6/04/2025


MEDAN // DeteksiNusantara. Com. Wakil Rektor 2 Universitas Darma Agung (UDA) Medan, YS dikabarkan diamankan aparat kepolisian di sekitar kawasan Jalan Syeilendra, Kelurahan Petisah Hulu, Kecamatan Medan Baru, Rabu (4/6/2025) sekitar pukul 16.15 WIB.

Berdasarkan informasi dari sumber yang enggan namanya dituliskan mengatakan YS ditangkap lantaran diduga menganiaya tenaga pengaman (security) yang terjadi pada 2 Mei 2025 lalu di lingkungan kampus yang terletak di Jalan DR TD Pardede Medan.

Dihubungi terpisah Kanit Pidum Satres Reskrim Polresta Medan, Muhammad Hafiz belum mengetahui pihaknya melakukan pengamanan terhadap YS.

"Saya cek dulu ya bang. Saya tanyakan ke pimpinan terlebih dulu" jawabnya singkat.

Sebelumnya 2 orang security atas nama Heri Suwardi Tinambunan dan Surya Lumbangaol pada Jumat (2/5/2025) membuat laporan dengan Laporan Polisi Nomor : LP/B/1459/V/2025/SPKT/Polrestabes Medan.

Dalam kaporan itu Heri Suwardi Tinambunan mengaku dianiaya oleh YS dkk pada saat melakukan pengamanan kampus karena mendapatkan informasi adanya kericuhan.

Saat peristiwa itu, katanya, YS dkk secara membabi buta melakukan pemukulan kepada 4 security sehingga membuat keempatnya pun mengalami luka.

Adapun YS sendiri diangkat sebagai Wakil Rektor 2 oleh Yayasan Perguruan Darma Agung (YPDA) yang diketuai Hana Nelsri Kaban.

Dimana, Hana Nelsri Kaban ditunjuk sebagai ketua yayasan berdasarkan SK Dirjen AHU Kemenkumham dengan Nomor 02 tahun 2025.

Dalam Akte itu, oleh Ketua Pembina Richard Elyas Pardede menunjuk Hana Nelsri Kaban menggantikan Partahi Siregar yang seharusnya berdasarkan akte nomor 12 tahun 2022  menjabat hingga tahun 2027 mendatang.(Indra Hasibuan/ red) 



Rugikan Pemkab Deli Serdang, PT Taipan Asri Internasional Diduga Tak Miliki Izin Amdal dan Mengemplang Pajak

By On 6/03/2025


Pancur Batu // DeteksiNusantara. Com. Diduga Tak miliki izin Amdal ataupun UKL-UPL dan tak membayar pajak (PBB) ke Pemkab Deli Serdang, PT Taipan Asri Internasional (Martabe Golf) Merugikan Pemerintah Kabupaten Deli Serdang, Selasa (3/6/2025). 


Informasi yang dihimpun PT Taipan Asri Internasional (Martabe Golf) memiliki luas lahan lebih kurang 200 Ha, namun peruntukannya diduga  tidak jelas, lahan tersebut diduga disalah gunakan oleh pihak PT Taipan Asri Internasional untuk perkebunan sawit serta peternakan domba yang mengakibatkan pencemaran lingkungan bagi warga sekitar lahan tersebut. 


Informasi  dari warga bermarga Sembiring (46) lahan tersebut itu dulunya sebagai lapangan golf, namun saat ini menjadi perkebunan sawit serta peternakan domba yang mencemari lingkungan bagi masyarakat, yang berdampak warga jika melintas mencium bau Busuk, " ujar  Sembiring. 


Lanjut Sembiring, pihaknya menduga PT Taipan Asri Internasional diduga di beking oleh oknum APH  TNI - AU yang sengaja dipelihara oleh pihak PT Taipan Asri Internasional. 


Kepala Dinas Lingkungan Hidup Deli Serdang, Elinasari Nasution melalui Kabid Lingkungan Hidup Deli Serdang R Silaen ketika ditemui di kantornya, ,pihaknya akan cek ke lapangan namun pejabat Dinas Peternakan Pemkab Deli Serdang tidak bertemu dengan pihak yang bertanggung jawab,"  papar Silaen. 


Menurut R Silaen Kepala Bidang Dinas Lingkungan Hidup Deli Serdang tanggal 23 Mei 2025 kami sudah turun kelapangan, kami hanya mendapatkan keterangan pihak karyawan PT Taipan Asri Internasional yang berinisial Ar alias Wan. 


Pihak kami bertanya mana pemilik atau yang bertanggung jawab, kami ingin bertemu dan ingin mendapatkan informasi bedasarkan Laporan Masyarakat PT Taipan Asri Internasional diduga tidak miliki izin Amdal atau UKL - UPL , namun menurut kami pihak PT Taipan Asri Internasional tak memiliki niat baik, pihaknya menanyakan saya tidak tau pak saya hanya karyawan saat ditanya siapa nama bapak, pihaknya enggan menjawab. 


Kami pihak Dinas Lingkungan Hidup, sudah menyurati pihak PT Taipan Asri Internasional agar datang memberikan keterangan , Selasa (03/06/2025) dengan memberikan undangan resmi namun hingga saat ini Pihak PT Taipan tidak juga hadir untuk memberikan keterangan Resmi , kita akan memberikan surat resmi ke dua lagi agar pihak PT Taipan Asri Internasional segera datang dan memberikan keterangan Resmi. 


Terpisah Ketua Komisi II DPRD Deli Serdang dari Partai Gerindra, Ilham Pulungan ketika ditemui di kantornya, pihaknya menerangkan akan mengecek lansung ke lapangan, bedasarkan  laporan masyarakat ( dumas) tersebut, " terangnya. 


Lanjut Ilham politisi Partai Gerindra dari Dapil 6 meliputi Kecamatan Percut Sei Tuan dan Kecamatan Batang Kuis tersebut akan segera sidak ke lapangan, tuturnya. 


Saat dikonfirmasi kepada Direktur PT Taipan Asri Internasional Bapak Hendrik melalui pesan WhatsApp, masih irit berbicara.(Indra hasibuan) 



Wujudkan Kamtibmas yang Kondusif, Polrestabes Medan Ringkus Puluhan Pelaku Kejahatan Jalanan, 8 Residivis Ditembak

By On 6/03/2025


Medan - DeteksiNusantara. Com. Wujudkan Kamtibmas yang aman dan kondusif di wilayah hukumnya, Polrestabes Medan paparkan dua puluh orang dan delapan residivis   tersangka tindak pidana kejahatan jalanan, (Curat, Curas, Curanmor).


Dalam paparan tersebut kasus yang menarik, Dua orang remaja berinisial AF (18) dan NR (18) tega bunuh seorang wanita bernama Rusti, lantaran tidak mampu bayar Rp. 100.000 (seratusan ya bg jam ribu) usai berhubungan badan dengan korban. 


Hal ini dibeberkan kepada sejumlah awak media saat Polrestabes Medan menggelar konferensi pers yang dipimpin Kapolrestabes Medan, Kombes Gidion Arif Setyawan didampingi Waka Polrestabes Medan, Rudi Silaen SIK, Kasi Humas, Syahri Ramadhan, Kasat Reskrim, AKBP Bayu SIK, Kanit Resmob, AKP Eko Sanjaya dan Kanit Pidum, Iptu Hafizullah di halaman Polrestabes Medan, Senin (02/06/2025) sore. 


"Motifnya adalah sesuatu yang sebenarnya tidak layak untuk dilakukan oleh anak seusia remaja yang berusia 18 tahun yang mendatangi rumah korban kemudian melakukan sesuatu yang kontennya dewasa (berhubungan badan - red), kemudian karena ditagih dan disuruh membayar seratus ribu, tidak punya uang, maka kemudian melakukan pembunuhan atau menghabiskan atau menghilangkan nyawa dari korban atas nama Rusti yang sudah meninggal dunia," papar Kombes Gidion. 


Peristiwa berdarah itu terjadi pada Sabtu (26/04/2025) pukul 22.30 WIB di Jalan H. Anif No.27, Desa Sampali, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang. 


Dari keterangan Kapolres, sebelum dibunuh, korban sempat melakukan perlawanan kepada para pelaku dengan memberontak dan menjambak rambut salah satu pelaku saat wajahnya (korban) dibekap pakai bantal. Karena korban berusaha melakukan perlawanan, para pelaku membenturkan kepala korban ke dinding hingga meninggal dunia. 


Dikatakan Kombes Gidion, pengungkapan kasus ini sudah memerlukan waktu yang lama, namun berdasarkan barang bukti berupa rambut dan alat kontrasepsi (kondom) yang ditemukan di Tempat Kejadian Perkara (TKP), kedua pelaku berhasil ditangkap. 


"Terhadap kedua tersangka ini, barang buktinya rambut yang dijambak dan pengaman yang dipakai saat berhubungan. Kemudian kita lakukan penjajakan, pada awal pengungkapan jelas ini belum bisa ada pembandingnya, setelah kemudian dilakukan pengungkapan, maka rambut identik dengan yang bersangkutan dan yang satunya konten dewasa (kondom - red)," ujar Kapolres sambil menunjukkan barang bukti. 


Ditempat yang sama, pelaku AF mengakui perbuatannya. Mereka membunuh korban lantaran tidak punya uang serta mereka linglung karena telah minum tuak. 


"Motifnya cuma karena enggak ada duit dan mabuk juga, cuman gitu aja kusuk-kusuk (berhubungan badan - red), habis itu lagi mabuk habis minum tuak linglung," kata AF kepada sejumlah Wartawan di hadapan Kapolrestabes Medan dan jajaran. 


Bukan hanya kasus pembunuhan saja, pada kesempatan itu, Kapolrestabes Medan juga turut memaparkan pengungkapan sejumlah kasus lainnya yang telah meresahkan warga Kota Medan. Diantaranya, kasus Pencurian dengan Kekerasan (Curas) tiga kasus, Pencurian dengan Pemberatan (Curat) tiga kasus, dan Pencurian Sepeda Motor (Curanmor) ada 7 kasus. 


"Semua yang ada di depan rekan-rekan ini ada 20 tersangka dengan 14 kasus yang kita lakukan pengungkapan pada periode minggu terakhir pada bulan Mei 2025," tandasnya.(Indra hasibuan) 



Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *