MEDAN, DeteksiNusantara. Com. ~ Sekretariat Bersama (Sekber) Gerakan Oikumenis untuk Keadilan Ekologis mengapresiasi Kapolrestabes Medan atas pengamanan aksi damai 10 November 2025.
Apresiasi itu disampaikan Ketua Sekber, Pastor Walden Sitanggang, OFMCap, dan Sekretaris, Pdt. Dr. JP Robinsar Siregar, M.Th, dalam surat resmi bernomor 028/SEKBER-A.UT/XI/2025 yang ditujukan kepada Kapolrestabes Medan, Kombes Jean Calvijn Simanjuntak.
Pastor Walden menilai aparat kepolisian menunjukkan profesionalisme sejak awal hingga akhir kegiatan.
"Kami sangat menghargai dukungan, pendampingan, dan pengamanan yang baik dari Kapolrestabes Medan beserta seluruh jajaran," kata Pastor Walden di Pematangsiantar, Kamis, (13/11/2025).
Ia menyebut koordinasi antara peserta aksi dan kepolisian berjalan tertib sejak keberangkatan massa dari Lapangan Merdeka hingga kepulangan dari Kantor Gubernur Sumut. Seluruh kegiatan berlangsung damai tanpa insiden berarti.
"Keberhasilan aksi damai kali ini menjadi bukti bahwa perjuangan untuk keadilan ekologis di Tanah Batak dan Sumatera Utara dapat dijalankan dalam koridor hukum dan tertib sosial," sebutnya.
Ia menegaskan pentingnya menjaga sinergi antara masyarakat sipil dan aparat penegak hukum agar hak lingkungan dan kemanusiaan terus menjadi perhatian.
"Kami berharap kerja sama ini berlanjut demi terwujudnya keadilan ekologis dan kemanusiaan di Tanah Batak dan Sumatera Utara," tegasnya.
Menanggapi hal itu, Kapolrestabes Medan, Kombes Jean Calvijn Simanjuntak, menyatakan pihaknya sejak awal melakukan koordinasi dengan penyelenggara untuk memastikan aksi berlangsung aman.
"Kepolisian hadir bukan untuk membatasi, tetapi untuk mendampingi masyarakat dalam menyampaikan aspirasi secara damai dan sesuai koridor hukum," ujar Calvijn.
Perwira menengah Polri lulusan Akpol 1999 itu menegaskan, tugas kepolisian bukan hanya menjaga keamanan dan ketertiban umum, tetapi juga memastikan setiap aksi berlangsung kondusif bagi semua pihak.
Aksi damai yang diinisiasi Sekber Gerakan Oikumenis untuk Keadilan Ekologis itu menyoroti isu perlindungan lingkungan dan hak masyarakat adat di Sumatera Utara.
Isu seperti kerusakan hutan, konflik agraria, dan tata kelola sumber daya alam menjadi perhatian utama peserta.
Menurut catatan panitia, seluruh rangkaian aksi berjalan tertib berkat pengawalan aparat kepolisian.
Sebelumnya, ribuan massa mengelar aksi unjuk rasa di kantor Gubernur Sumaera Utara, Jalan Diponegoro Medan pada hari Senin, 10 November 2025.
Dalam aksinya, massa dari berbagai elemen itu menuntut penutupan PT Toba Pulp Lestari (TPL). (Indra Hasibuan).
You are reading the newest post
Next Post »

