Binjai

HEADLINE NEWS

Lantaran Merasa Sakit Hati, Istri Siri Seorang Meneger Operasional Mall Plaza Medan Fair Akan Buat Laporan Ke Polsi








DeteksiNusantara. id

MEDAN - Lantaran merasa sakit hati seorang istri sekalipun mereka nikah dibawah tangan sama halnya dengan pribahasa 'Habis manis sepah dibuang', itulah pepatah yang patut disematkan pada DN (38). Pasalnya ia yang merupakan seorang manager Operasional disebuah Mall ternama di Kota Medan tega menelantarkan istri, Sri (37) dan anaknya yang baru saja dilahirkan. Ironisnya, sejak dilahirkan, bayi malang tersebut tidak pernah mendapatkan kasih sayang bapaknya, Senin (10/2/2020).


Menurut cerita, aksi amoral yang dilakukan DN bermodus berpura-pura ingin berpoligami dengan Sri. Yakin dengan keinginan DN, Sri pun nekat di Poligami terlebih lagi DN membawa surat pernyataan istrinya, ZA yang memberikan ijin kepada DN untuk menikah lagi/poligami. Beberapa bulan bersama, tidak pernah ada permasalahan dalam rumah tangganya. Namun, saat ia memasuki masa hamil 8 bulan, DN mulai menunjukkan sikap cuek. Puncaknya saat Sri melahirkan, DN sama sekali tidak pernah datang menjumpai Sri dan anak yang baru dilahirkan. Penasaran, Sri pun mencoba menghubungi DN, dari seberang telepon, DN pun menceraikan Sri. Akhirnya, dengan tega, DN pun menemui Sri bersama istrinya (ZA) disebuah Cafe di Jalan T Amir Hamzah dan menceraikan Sri.


"Dulu kami teman sekolah di SMP bang, kemarin jumpa kembali di Grup Whatssapp, saat itulah DN berulang kali mengajaknya ketemuan," ujar Sri, istri siri malang ini.


Sri menambahkan, akhirnya keduanya pun bertemu dan kemudian DN mengajaknya berpoligami dengan menunjukkan surat pernyataan ijin  istrinya (ZA).


"Jadi saat itu, ia menunjukkan surat pernyataannya mengijinkan suaminya (DN) berpoligami. Ya saya percaya dan kami pun menikah di Sergai di Kantor KUA," tambahnya.


Kemudian, Sri pun menjelaskan, akibat kejadian itu ia pun diusir kedua orang tuanya dan bersama DN tinggal disebuah rumah KPR di Bandar Setia.


"Jadi saat saya melahirkan, itulah hari terakhir saya bertemu dia (DN).  Dia tidak pernah lagi datang menemui saya ataupun anaknya. Kemudian, dia (DN) dan istrinya (ZA) mengajak ia bertemu dan menceraikan saya disebuah Cafe di Jalan T Amir Hamzah," bebernya sedih.


Sri berharap, atas kejadian yang menimpanya ini, ia meminta DN bertanggung jawab atas perbuatannya.


"Dia harus bertanggung jawab sesuai janjinya, anaknya aja tidak pernah dijumpainya bang. Dia (DN) malah bersenang-senang keluar kota saat saya baru melahirkan. Mereka bersenang-senang diatas penderitaan saya dan anak kami," ceritanya sambil meneteskan air mata.


Ketika dikonfirmasi melalui telepon selulernya, Manajer Operasional, DN mengakui bahwa ia telah menikahi Sri. Namun ia membantah telah menelantarkan anaknya.


"Saya menikahinya, tapi sudah saya ceraikan, sudah saya talak 3. Kalo penelantaran itu tidak benar, saya memberikan uang untuk anak saya itu," kilahnya.


Saat ditanya besaran nominal uang yang diberikan kepada anak dari istri sirinya, ia menegaskan memberikan uang Rp 500 Ribu.


"Sudah saya kasih uang Rp 500 Ribu dan uang masa Iddah Rp 5 Juta," ucapnya mengakhiri. (Red)

Previous
« Prev Post

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *