Binjai

HEADLINE NEWS

Wong Chun Sen Dan Keluarga Sembahyang Tebu Di Kota Medan











DNO  /    Pada hari ke-9 Tahun Baru Imlek, Ketua GEMABUDHI (Generasi Muda Budhis Indonesia) Sumatera Utara, Drs. Wong Chun Sen, M.Pd.B dan keluarga besarnya melaksanakan Sembahyang Tebu, Selasa (12/2/2019) malam di Kota Medan.

Menurut tradisi orang Tionghoa dari suku Hokkien, Tahun Baru Imlek hari ke-9 ini sebenarnya adalah Hari Raya Sembahyang Tebu atau Pai Thi Kong (Sembahyang Langit). Selama 2-3 hari sebelum harinya, biasanya pasar-pasar tradisional Tionghoa yqng ada di Kota Medan dipenuhi dengan orang-orang yang berjualan batang tebu dan berbagai pernak-pernik Sembahyang untuk peringatan dan menyambut Tahun Baru Imlek.

Tradisi ini berawal dari kisah perang zaman dahulu, adanya masyarakat suku Hokkien yang bersembunyi di Perkebunan Tebu untuk menyelamatkan diri. Tidak tahu persis di zaman apa itu, secara umum dikatakan Wong Chun Sen, waktu itu di zaman awal Manchuria menguasai daratan Tiongkok. Setelah Dinasti Ming ditaklukan orang Manchuria, berbagai daerah di pedalaman masih melakukan perlawanan termasuk di daerah Fujian yang merupakan kampung halaman orang Hokkien.

" Untuk memadamkan perlawanan, kaisar Manchuria mengirimkan pasukan yang sangat besar ke Fujian dan membantai orang-orang kampung. Hari tersebut bertepatan dengan perayaan Tahun Baru Imlek. Untuk menyelamatkan diri mereka, orang-orang suku Hokkien bersembunyi di dalam hutan dan sebagian lagi bersembunyi di perkebunan tebu yang sangat lebat," kata Wong, yang juga menjabat sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Medan dari Fraksi PDI Perjuangan ini

Lanjutnya, setelah beberapa hari, melihat situasi sudah aman, perlawanan terhadap Manchuria juga sudah dipadamkan dan tentara Manchuria sudah tidak lagi membunuhi orang-orang kampung. Maka, warga kampung yang sembunyi di dalam perkebunan tebu pun keluar, dan ternyata sudah hari ke-9.

" Untuk memperingati hari tersebut, masyarakat Hokkien melakukan sembahyang kepada Langit di malam hari ke-8 (delapan) pada Tahun Baru Imlek dengan mempersembahkan tebu sebagai simbol syukuran," jelas Ketua Taruna Merah Putih (TMP) Kota Medan ini.

Pantauan awak media dilokasi, sebelum sampai puncaknya untuk melakukan Sembahyang Tebu, Wong beserta keluarga besarnya menyempatkan diri untuk bersuafoto untuk mengabadikan momen tersebut. (Red / Indra.hsb)

Previous
« Prev Post

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *